Social Icons

Pages

Selasa, 28 Januari 2020

45 Butir-Butir Pengamalan Pancasila Dengan Contoh Dan Penjelasan


Pancasila merupakan Dasar negara Republik Indosesia. Konsep dasar Pancasila pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Kata Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta, "Panca" memiliki arti lima dan "sila" berarti dasar, sehingga Pancasila memiliki arti lima dasar. Dalam hal ini yang dimaksud adalah lima dasar negara.


Sila-Sila dalam pancasila terdiri  dari kalimat yang disetujui. Bunyi lebih dari itu sebagai berikut.
  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
  5. Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Agar pancasila lebih mudah dibaca dan diamalkan oleh masyarakat, maka pada tahun 1978 pemerintah menyusun 36 butir-butir Pancasila berdasarkan Tap MPR No. II / MPR / 1978 tentang Ekaprasetia.

Butir - butir Pancasila yang dulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang masyarakat banyak yang belum tahu tentang hal ini. Karena menolak sosialisasi yang dilakukan pemerintah dalam mengumumkan butir – butir pancasila. Pada jaman dahulu tahun 1980 an untuk murid di Sekolah Dasar diwajibkan menghafal 36 butir pancasila dan dulu banyak film yang merupakan pengamalan dari butir pancasila. Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no. I / MPR / 2003 ada perubahan isi butir - butir Pancasila dengan masa sebelumnya, sehinggga menjadi 45 butir.
  • Sila pertama kali diumumkan dalam 7 butir
  • Sila kedua dijabarkan dalam 10 butir
  • Hanya tiga yang dilaporkan dalam 7 butir
  • Sila empat kali diterbitkan dalam 10 butir
  • Terima kasih sudah dilaporkan dalam 11 butir
Untuk lebih jelasnya di sini, isi 45 biji-bijian Pancasila yang baru sesuai dengan Tap MPR no. I / MPR / 2003.

45 Butir-Butir Pengamalan Pancasila sesuai Ketuk MPR no. I / MPR / 2003.

Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia mengklaim kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Contoh pengamalan: Mempunyai dan mempercayai satu agama dengan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan norma agama yang dianut.

2. Manusia Indonesia mempercayai takwa pada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing sesuai dengan dasar kepercayaan yang adil dan beradab.
  • Contoh pengamalan: melampaui perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan norma agama yang dianut dan juga tidak menganggu penganut agama yang lain.

3. Mengembangkan sikap menghargai dan menghargai antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Contoh pengamalan: Menghormati dan mau bekerja sama dengan pemeluk agama lain.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Contoh pengamalan: Kita wajib hidup rukun beda agama karena kita satu bangsa Indonesia.
​​​​​​​
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Contoh pengamalan: Saling menerima kompilasi pemeluk agama lain yang sedang dilakukan ibadah.
​​​​​​​
6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan masalah yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Contoh pengamalan: Setiap manusia bebas menganut agama yang sudah disahkan pemerintah.
​​​​​​​
7. Tidak memaksakan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
  • Contoh pengamalan: Tidak memaksakan agama kepada orang lain karena itu kewajiban dia dengan Tuhannya.

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
8. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai melibatkan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Contoh pengamalan: Tidak bisa diperlakukan manusia sewenang-wenang / kurang bermartabat karena semua manusia memiliki hak asasi yang sama
​​​​​​​
9. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis kelamin, warna kulit dan sebagainya.
  • Contoh pengamalan: Menghargai perbedaan yang ada, Karena kita harus memahami bahwa kita hidup memang berbeda-beda dari suku, ras, maupun agama, jadi berbeda itu memang ada.
​​​​​​​
10. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Contoh pengamalan: Tidak bisa ditanggapi orang lain semena-mena terutama dalam hal yang buruk dan merugikan orang lain
​​​​​​​
11. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Contoh pengamalan: Mau ikut kerja bakti dan berbaur dengan masyarakat yang lain
​​​​​​​
12. Mengembangkan sikap saling menghargai sesama manusia.
  • Contoh pengamalan: Tidak bisa semena-mena terhadap sesama manusia agar bisa hidup berdampingan dan rukun.
​​​​​​​
13. Berani setuju kebenaran dan keadilan.
  • Contoh pengamalan: Sebagai manusia kita wajib menjunjung suatu kebenaran, jangan yang salah malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama manusia
​​​​​​​
14. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 
  • Contoh pengamalan: Memberi bantuan kepada orang lain yang butuh pertolongan kita.
​​​​​​​
15. Menjunjung tinggi nilai-nilai pertimbangan.
  • Contoh pengamalan: Saling menghormati dan menghargai sesama manusia.
​​​​​​​
16. Mengembangkan sikap menghargai menghormati dan mengelola dengan bangsa lain
  • Contoh pengamalan: Manusia adalah mahkluk sosial. Membantu manusia tidak dapat hidup sendiri, perlu saling membantu satu sama lain.
​​​​​​​
17. Bangsa Indonesia
  • Contoh pengamalan: Bangsa Indonesia kompilasi saudara kita tertimpa musibah kita perlu membantah karena mereka masih satu bangsa dengan kita
​​​​​​​​​​​​​​
Sila tiga: Persatuan Indonesia
18. Mampu menempatkan persatuan, persatuan, serta kepentingan dan keselamatan negara dan kepentingan bersama atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Contoh pengamalan: Bila di negara kita ada masalah Kita harus fokus menyelesaikan masalah ini untuk kepentingan bersama / kepentingan negara tidak memanfaatkannya untuk kepentingan kelompok / golongan / pribadi.

19. Sanggup dan rela berkorban untuk keperluan negara dan bangsa diperlukan.
  • Contoh pengamalan: Indonesia dan Indonesia yang terancam punah Indonesia terancam keamanannya.

20. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Contoh pengamalan: Tidak membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan lainnya, karena kita semua sama-sama warga indonesia.

21. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Contoh pengamalan: Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia

22. Mengembangkan rasa cinta pada tanah air dan bangsa.
  • Contoh pengamalan: Lebih memilih dan menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk buatan dari luar.

23. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Contoh pengamalan: Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, ras dan agama.

24. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  • Contoh pengamalan: Turut mengampanyekan perdamaian dunia atau jika belum bisa, kita bisa mulai dari yang suka suka mengatur yang sudah ada di lingkungan kita.

Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat pembicaraan dalam permusyawaran / perwakilan
25. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan peran yang sama.
  • Contoh pengamalan: Setiap manusia yang memiliki hak dan menerima yang sama memperoleh pendidikan.

26. Tidak bisa memaksakan kehendak bagi orang lain.
  • Contoh pengamalan: Tidak bisa kita memaksakan kehendak itu sendiri terhadap orang lain yang harus dilakukan melanggar.

27. Mengutamakan musyawarah saat mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Contoh pengamalan: Ketika ada perbedaan, kita harus mengutamakan aspek bermusyawarah.

28. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Contoh pengamalan: Dalam bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disetujui bersama dengan mendukung aspek kekeluargaan.

29. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Contoh pengamalan: Dalam bermusyawarah kita tidak boleh bebas karena kita harus dalam kering kepala.

30.Memberikan kepercayaan pada wakil-wakil yang dipercayai dalam melaksanakan pemusyawaratan.
  • Contoh pengamalan: Menyerahkan dan mempercayakan aspirasi penuh kita terhadap wakil - wakil terpilih untuk menjalankan tugasnya.

31. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang disetujui sebagai hasil musyawarah.
  • Contoh pengamalan: Kita perlu patuh, menerima dan menghargai terhadap keputusan yang sudah disetujui dan mufakat.

32. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  • Contoh pengamalan: Di bermusyawarah perlu mengutusakan kepetingan bersama melebihi kepentingan pribadi

33. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melakukan hasil keputusan musyawarah.
  • Contoh pengamalan: Dalam menerima keputusan kita perlu ikhlas dalam menjalaninya.

34. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang sesuai dengan persatuan dan demi kepentingan bersama.
  • Contoh pengamalan: Dalam pengesahan keputusan keputusan sesuai dengan norma pada Tuhan Yang Maha Esa dan tetap mempertahankan martabat

Berlangganan: Keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia
35. Mengembangkan tindakan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Contoh pengamalan: Wajib hukumnya saling menghargai terhadap sesama manusia untuk tercapainya sikap kekeluargaan.

36. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Contoh pengamalan: Adil terhadap teman yang membutuhkan bantuan dan tidak membeda-bedakannya.

37. Menghormati hak orang lain.
  • Contoh pengamalan: Saling menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama manusia.

38. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Contoh pengamalan: Di dalam hidup memang di antara hak dan dibutuhkan dibutuhkan akan tetapi haruslah diimbangi. Contohnya kita berhak mendapatkan kenyamanan berkendara tapi wajib hukumnya menaati aturan lalu lintas yang berlaku.

39. Suka bekerja keras.
  • Contoh pengamalan: Hidup tidak perlu banyak, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan keluarga bisa kalau bisa memberi kepada orang yang membutuhkan

40. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar bisa berdiri sendiri.
  • Contoh pengamalan: Memberi bantuan modal usaha tanpa bunga untuk tetangga sekitar yang membutuhkan.

41. Tidak menggunakan hak milik untuk ditolak dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Contoh pengamalan: Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah tetangga, misal membangun pabrik tapi limbah sembarangan yang membuat rugi tetangga sekitar kita.

42. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Contoh pengamalan: Bersikaplah hemat, lebih baik sisihkan uang Anda untuk orang yang lebih membutuhkan.

43. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang melakukan pemerasan terhadap orang lain.
  • Contoh pengamalan: Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai Anda memberatkan orang lain menanti sampai jatuhnya pemerasan

44. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang berkeadilan dan berkeadilan sosial.
  • Contoh pengamalan: melakukan kegiatan membangun seperti gotong royong, kerja baiti, bela negara dan lain sebagainya.

45. Suka hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Contoh pengamalan: Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang sudah dipantenkan pemiliknya. Jika memang akan digunakan untuk kepentingan kita, maka akan dikeluarkan ijin terlebih dahulu.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text